Archive for 2016
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah
Demo Masyarakat
Menyampaikan Aspirasi
Kelas :
1-IA23
Tanggal Penyerahan Makalah : 21 November 2016
Tanggal Upload Makalah : 22 November 2016
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan
makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk
mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama Lengkap
|
Tanda Tangan
|
50416662
|
ALVINO ARYA RAMADHAN
|
|
Program Sarjana Teknik Informatika
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul " Demo Masyarakat Menyampaikan Aspirasi ". Tugas makalah
ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, masih banyak kekurangan dalam berbagai sudut pandang, mohon kritikan
dan saran yang membangun agar pembuatan
makala untuk kedepannya bisa lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
Bekasi,11
November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Pernyataan......................................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
1.
Latar Belakang....................................................................................................... 1
2.
Tujuan.................................................................................................................... 1
3.
Sasaran................................................................................................................... 1
BAB II Permasalahan....................................................................................................... 2
1.
Pengertian............................................................................................................................ 2
2.
Analisis SWOT.................................................................................................................... 2
BAB III Penutup
1.
Kesimpulan.......................................................................................................................... 5
2.
Rekomendasi........................................................................................................................ 5
3.
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia
sebagai negara demokrasi, suara rakyat merupakan kebutuhan wajib dalam
menjalankan kepemerintahan negara. Di Indonesia, unjuk rasa menjadi hal yang
umum sejak jatuhnya rezim kekuasaan Soeharto pada tahun 1998, dan unjuk rasa
menjadi simbol kebebasan berekspresi di negara ini. Unjuk rasa terjadi hampir
setiap hari di berbagai bagian di Indonesia, khususnya Jakarta.
2. Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian demonstrasi.
b.
Untuk mengetahui solusi penyelesaian masalah yang ada dalam demonstrasi
3. Sasaran
a. Mahasiswa/Rakyat/Demonstran
Para
pelaku diharapkan untuk tetap mengikuti aturan yang berlaku ketika melakukan
demonstrasi sehingga demonstrasi berjalan teratur
b.
Pemerintah/Pihak Berwenang
Pemerintah
diharapkan tidak mengabaikan aspirasi yang berasal dari rakyat.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Pengertian Demonstrasi
Unjuk
rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang
dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang
dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya
penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.
Unjuk
rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan orang-orang yang tidak
setuju dengan pemeritah dan yang menentang kebijakan pemerintah, atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun unjuk rasa juga
dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.
Unjuk
rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat
terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang
berlebihan.
2. Analisis SWOT
1.
Kekuatan (Strength)
a.
Berani mengemukakan pendapat
Setiap warga negara
memiliki kebebasan dalam berpendapat, namun tidak bertentangan dengan hukum
yang berlaku
b. Aspirasi rakyat merupakan awal
perubahan negara
Terkadang
aksi demonstrasi inilah yang menentukan nasib Negara kedepannya
c.
Pantang menyerah menyampaikan aspirasi
mereka
Hal ini menyatakan
bahwa mereka punya jiwa pantang menyerah demi tersalurnya aspirasi
d.
Solidaritas tinggi antar demonstran
Solidaritas dengan
tujuan yang sama yaitu respon dan tanggapan dari pemerintah mengenai pendapat
mereka
2.
Kelemahan (Weakness)
a.
Mudah terpancing atau terpicu
Demonstrasi yang
awalnya berjalan damai dapat menjadi ricuh karena ada oknum provokator yang
memulai
b.
Melanggar hukum yang ada
Demokrasi yang harusnya
berjalan damai dapat melanggar hukum jika terjadi kericuhan
c. Berpikiran pendek
Masalah
sepele diselesaikan dengan demonstrasi tidak dipikirkan terlebih dahulu
d.
Perbuatan sia-sia dan merugikan
Perbuatan anarkis
membuat pemerintah turun tangan dan tidak merespon apa yang mereka aspirasikan,
hanya untuk membubarkan aksi demonstrasi tersebut
3.
Peluang (Opportunity)
a.
Mendapat
respon dari pemerintah
Pemerintah akan merespon aksi
demonstrasi tersebut dengan merubah apa yamg telah terjadi sebelumnya
b.
Membuat pelaku demonstrasi bersolidaritas
tinggi
Demonstran
saling membantu antar sesama dengan didasari oleh tujuan dan nasib yang sama
hingga menimbulkan rasa solidaritas
c.
Mendapat perhatian dari dunia
Demonstrasi
besaar akan menarik perhatian dunia sehingga Negara harus merespon demonstrasi
tersebut
d.
Menjadikan negara lebih baik lagi
Demonstrasi
bertujuan merubah negera menjadi lebih baik lagi
4.
Tantangan
(Threats)
a.
Ditangkap
/ dipenjarakan
Jika demonstran bersikap anarkis
tidak dapat dipungkiri lagi mereka akan ditangkap oleh pihak yang berwenang.
b.
Melukai diri dan orang llain
Demonstrasi
yang berlangsung anarkis dapat berakibat bentrok yang dapat melukai demonstran
bahkan pihak berwenang yang mengawal demonstrasi.
c.
Konspirasi politik
Terkadang
demonstrasi yang harusnya untuk menyuarakan aspirasi malah menjadi lahan
konspirasi politik pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
d.
Aspirasi diabaikan tanpa penyelesaian
Bukan
tidak mungkin sebuah unjuk rasa mendapat hasil yang nihil. Banyak kejadian yang
menggambarkan kekecewaan masyarakat ketika aksi unjuk rasa tidak digubris dan
harus menelan pil pahit bahwa aspirasinya tidak sampai ke tujuan
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
a.
Demonstrasi merupakan sarana rakyat untuk menyuarakan
aspirasi mereka.
b.
Demonstrasi dapat merubah nasib Negara kedepannya
c.
Demonstrasi yang baik adalah
demonstrasi yang jauh dari kericuhan dan tindakan anarkis
d.
Demonstrasi seharusnya bisa
berjalan dengan damai, namun karena ulah provokator demonstrasi dapat berubah
menjadi anarkis
2. Rekomendasi
a. Lebih
baik aspirasi yang disuarakan harus benar dan logis karena menyangkut nasib
Negara kedepannya
b. Sebelum
dilakukan demonstrasi lebih baik musyawarah mufakat untuk mengatasi masalah
yang ada.
c. Lebih
baik demonstrasi berjalan dengan damai untuk mendapat respon dari pemerintah
d. Pihak
berwajib harusnya mengawasi oknum provokator yang ingin merubah demokrasi
menjadi anarkis
3. Referensi
1.
Ismid
Hadad, Fuad Hashem, Aswab Mahasin, Ismet Nasir dan Daniel Dhakidae.
2005. Soe Hok Gie, Catatan
Seorang Demonstran. Indonesia : Pustaka LP3ES.
2.
Suparno , Basuki Agus. 20012. Reformasi
& Jatuhnya Soeharto. Jakarta : Kompas
3.
https://id.wikipedia.org/wiki/Unjuk_rasa
4. https://www.tempo.co/topik/masalah/450/demonstrasi-unjuk-rasa
Demo Masyarakat Menyampaikan Aspirasi
Mata Kuliah
: Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil
Kelas : 1-IA23
Tanggal
Penyerahan Makalah : 31 Oktober 2016
Tanggal Upload Makalah : 01 November
2016
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
50416662
|
Alvino Arya
Ramadhan
|
|
Program Sarjana Teknik Informatika
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Analisis SWOT
Masalah Sosial Paedofil". Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Masalah Sosial Paedofil". Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.
Dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dalam
berbagai sudut pandang, mohon kritikan dan saran yang membangun agar pembuatan makala untuk
kedepannya bisa lebih baik lagi.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bekasi,
31 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Pernyataan.......................................................................................................................... i
Kata
Pengantar ii
Daftar
Isi........................................................................................................................... iii
BAB
I Pendahuluan.......................................................................................................... 1
1.Latar
Belakang............................................................................................................... 1
2.Tujuan............................................................................................................................. 1
3.Sasaran.......................................................................................................................... 1
BAB
II Permasalahan........................................................................................................ 2
1.Pengertian....................................................................................................................... 2
2.Analisis
SWOT............................................................................................................... 2
BAB
III Penutup................................................................................................................ 4
1.Kesimpulan.................................................................................................................... 4
2.Rekomendasi.................................................................................................................. 4
3.Referensi......................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Saat
ini fenomena paedofilia masi marak terjadi, tidak hanya di Indonesia tetapi
juga di negara lain. Pertanyaannya, apakah perilaku tersebut didasari oleh
spiritualitas atau praktek erotisme. Praktek-praktek penjantanan kemudian yang
lebih dikenal dengan pedofilia memberikan lebih banyak dampak negatif kepada
anak-anak di bawah umur daripada keuntungannya. Sehingga mengacu pada etika yang
dapat dikategorikan sebagai perilaku yang abnormal. Dalam makalah akan dibahas
masalah paedofilia dengan analisis SWOT. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
kedepannya.
2.
Tujuan
Dilatar belakangi masalah sosial yang selalu timbul ditengah masyarakat dan sangat mengkhawatirkan karna makin banyaknya kasus pedofilia maka tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk menelaah permasalahan yang terjadi di maskarakat. Dan memberi sosialsasi sekaligus edukasi seksual secara tepat sasaran.
Dilatar belakangi masalah sosial yang selalu timbul ditengah masyarakat dan sangat mengkhawatirkan karna makin banyaknya kasus pedofilia maka tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk menelaah permasalahan yang terjadi di maskarakat. Dan memberi sosialsasi sekaligus edukasi seksual secara tepat sasaran.
3.
Sasaran
a.
Masyarakat/Pelajar
Pelaku utama merupakan komponen penting yang harus mengetahui dampak dan akibat penyimpangan sosial ini.
Pelaku utama merupakan komponen penting yang harus mengetahui dampak dan akibat penyimpangan sosial ini.
b.
Keluarga
Keluarga bisa menjadi jembatan antara individu ke masyarakat sosial
Keluarga bisa menjadi jembatan antara individu ke masyarakat sosial
c.
Guru/PemukaAgama
Mendidik mental dan juga agama sebagai pondasi utama agar bisa menghalau penyimpangan tersebut.
Mendidik mental dan juga agama sebagai pondasi utama agar bisa menghalau penyimpangan tersebut.
d.
Pihakberwenang/pemerintah
Memberikan sosialisasi dampak negatif dan menghukum pelaku agar jera untuk tidak melakukannya lagi.
Memberikan sosialisasi dampak negatif dan menghukum pelaku agar jera untuk tidak melakukannya lagi.
BAB II PERMASALAHAN
1.
Pengertian Paedofil
Sebagai diagnosa medis, pedofilia didefinisikan sebagai
gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi
dengan usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan
seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau
lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi). Anak harus minimal lima tahun
lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 atau lebih tua) baru dapat
diklasifikasikan sebagai pedofilia.Kata pedofilia berasal dari bahasa Yunani: paidophilia (παιδοφιλια)—pais (παις,
"anak-anak") dan philia (φιλια,
"cinta yang bersahabat" atau "persahabatan",meskipun arti
harfiah telah diubah terhadap daya tarik seksual pada zaman modern, berdasarkan
gelar "cinta anak" atau "kekasih anak," oleh pedofil yang
menggunakan simbol dan kode untuk mengidentifikasi preferensi mereka.
Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) mendefinisikan pedofilia sebagai
"gangguan kepribadian dewasa dan perilaku" di mana ada pilihan
seksual untuk anak-anak pada usia pubertas atau pada masa prapubertas awal.
Istilah ini memiliki berbagai definisi seperti yang ditemukan dalam psikiatri,
psikologi, bahasa setempat, dan penegakan hukum.
2.
Analisis Tawuran menggunakan SWOT
Analisis
permasalahan Analisis SWOT Masalah Sosial Paedofil dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan
internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1. Kekuatan (Strength)
a. Mendapat kepuasan yang lebih di bidang seksualnya.
b. Untuk menyalurkan emosi percintaannya
c. Hasrat sex yang tinggi dan salah melapiaskannya
d. Free seks
yang berlebihan menyebabkan pemikiran yang melebihi batas normal mengakibatan
adanya perilaku pedeofil
2. Kelemahan (Weakness)
a. Minat berlebih kepada anak-anak
b. Tidak
tertarik dengan yang umur sebayanya
c. Korban yang lebih banyak anak-anak
d. Merusak moral
3. Peluang (Opportunity)
a. Kurangnya pengawasan dari orangtua
b. Kurangnya pendidikan moral dan agama
c. Tidak adanya
kegiatan yang positif , sehingga muncul keinginan-keinginan gila dalam
berhubungan .
d. Ketidak tegasan aparat yang berwenang
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
a. Dihukum atau dipenjara
b. Memberi cacat mental
c. Akan
terulang lagi seperti korban menjadi pelaku
d. Kehilangan nyawa
BAB III KESIMPULAN DAN REFERENSI
1.
Kesimpulan
a.
Paedofil berasal dari bahasa yunani
b. Paedofil merupakan penyakit seksual yang
menyebabkan hasrat seks berlebihan ke anak
c.
Pelaku paedofil hanya memuaskan nafsu
birahi
d.
Kebanyakan pelaku paedofil adalah korban
paedofil juga
2.
Rekomendasi
a.
Sosialisasi larangan dan bahaya free seks
kepada masyarakat
b.
Memberikan pelajaran atau penyuluhan lebih
lanjut agar tidak terjadi.
c. Memperbanyak kegiatan positif agar tidak
ada hasrat berlebih ke anak-anak dibawah umur
d.
Memberi rehabilitasi bagi korban supaya
tidak melakukannya kembali disaat ia dewasa nanti.
3.
Referensi
a. Baharits, Adnan Hasan, 1998, Penyimpangan
Seksual pada Anak, Jakarta: GEMA INSANI PRESS
b. Friedman., S.Howard, 2006, Kepribadian
Teori Klasik dan Riset Modern Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga
d. http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/127/Pedofilia-dari-Masa-Ke-Masa.html