Posted by : vino Senin, 25 Desember 2017


DreadOut adalah game horor survival indie yang dikembangkan oleh Digital Happiness dan diterbitkan oleh PT Digital Semantika Indonesia untuk Microsoft Windows, OS X dan Linux. Sebuah port untuk PlayStation 4 diumumkan namun tidak pernah dirilis. Ceritanya adalah tentang sekelompok siswa SMA di Indonesia yang menemukan sebuah kota tua yang ditinggalkan. Di sana mereka dihadapkan pada hantu dan aktivitas paranormal, dan salah satu muridnya, sang protagonis Linda, mulai mengungkap rahasia kota dan daerah sekitarnya. Permainan ini dibandingkan dengan seri Fatal Frame karena sama-sama menggunakan kamera untuk mengusir hantu. Namun game ini menarik perhatian karena hantu-hantu legendaris urban legend indonesia yang banyak dimunculkan di dalam game ini.

Gameplay
DreadOut adalah permainan horor orang ketiga yang menggunakan mekanika yang serupa dengan yang ditemukan di seri Fatal Frame. Pemain menggunakan gadget modern, seperti smartphone dan kamera digitalnya, untuk berinteraksi dengan (atau menangkis) berbagai jenis hantu mitos Indonesia, dan membantunya memecahkan berbagai teka-teki. Saat Linda meninggal dalam permainan, ia terbangun di Limbo, digambarkan sebagai kegelapan yang dikelilingi oleh lilin dengan cahaya terang di kejauhan. Dengan berlari menuju cahaya, Linda akan hidup kembali. Namun, kematian selanjutnya akan mendorong cahaya lebih jauh dan jauh dari Linda, kecuali jika dia berhasil menemukan tiga benda mistis untuk menjaga agar lampu tetap dekat dengannya.


Permainan ini memiliki skema kontrol ketiga dan orang pertama, dengan lingkungan navigasi pemutar dengan perspektif over-the-shoulder standar. Jika pemain memutuskan untuk menggunakan kamera digital mereka untuk memotret sesuatu, mereka memasukkan perspektif orang pertama untuk dilihat melalui kamera Linda yang dilengkapi. Setiap hantu yang difoto atau berinteraksi dengan cara apapun akan dicatat dalam "Ghostpedia" di buku catatan Linda. Linda juga bisa menemukan artikel dan entri jurnal yang menggambarkan sebagian besar permainan backstory. Video pratinjau baru-baru ini menunjukkan versi tablet game, dimana pemain mengontrol Linda melalui layar sentuh.

Produksi
Pengembang Indonesia Digital Happiness bekerja pada game tersebut dengan menggunakan tim yang terdiri dari sekitar 20 orang. Setelah merilis demo, mereka mencari kerumunan yang melakukan kampanye via Indiegogo. Kampanye meminta $ 25.000 USD diakhiri dengan $ 29.067 USD. Mereka membutuhkan banyak sumber karena industri game di Indonesia kecil dan sebagian besar berfokus pada game sosial atau mobile dan tidak dapat menemukan dana. Pendiri Digital Happiness Rachmad Imron menyatakan: "Kami memiliki banyak sumber daya manusia yang baik namun kebanyakan mereka pergi ke luar negeri karena tidak ada industri game di Indonesia, tapi kami harap ini akan segera berubah."

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © My Blog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -