Posted by : vino
Minggu, 05 November 2017
Dibangun di Galangan Kapal Sasebo, Yahagi diluncurkan pada 25 Oktober 1942 dan diselesaikan pada 29 September 1943. Selepas penyelesaiannya, ia ditetapkan sebagai kapal pemimpin dari DesRon 10 dan diluncurkan ke Singapura untuk latihan serta pengawasan di kepulauan Lingga pada 1944.
Pada 19 Juni 1944, Yahagi ikut serta dalam Pertempuran di Laut Filipina, dimana pasukan IJN yang harusnya menyerang satuan tugas 58 USN malah mengalami kekalahan luar biasa dalam kekuatan udara.Yahagi berhasil lolos tanpa mengalami kerusakan dan bersama Urakaze menyelamatkan awak Shoukaku yang terkena torpedo dari USS Cavalla.
22 Oktober 1944, Yahagi kembali ikut serta pada Pertempuran di Leyte Gulf, mengkomandoi Kiyoshimo, Nowaki, Urakaze, Yukikaze, Hamakaze dan Isokaze ditemani oleh kapal perang Kongou dan Haruna serta kapal penjelajah Tone, Chikuma, Kumano dan Suzuya
24 Oktober 1944, pada Pertempuran di Laut Sibuyan, armada ini mengalami 11 serbuan oleh lebih dari 250 pesawat USN. Ajaibnya, meskipun Musashi tenggelam serta Yamato dan Nagato yang mengalami kerusakan, Yahagi berhasil lolos tanpa tergores.
25 Oktober dan 26 Oktober, pada Pertempuran Samar, Yahagi kembali berhasil selamat tanpa mengalami kerusakan.
6 April 1945, Yahagi menerima perintah untuk mengikuti Operasoi Ten-Go, dimana Yahagi diperintahkan untuk menemani Yamato dalam misi suicidal terakhirnya melawan pasukan Amerika. Pukul 12.20, 7 April 1945, Yahagi menerima serangan torpedo tepat pada ruang mesinnya, menewaskan seluruh kru yang ada dan membuat Yahagi berhenti total. Yahagi menerima setidaknya 6 torpedo dan 20 bom tambahan dan tenggelam pada 14.05, membawa serta 445 orang anggota kru nya. Yahagi dihapuskan dari daftar angkatan laut pada 20 Juni 1945.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_cruiser_Yahagi_(1942) , http://line.me/ti/p/%40jcv1198d