Posted by : vino
Minggu, 05 November 2017
Debutnya pun langsung terjadi begitu seles
ai dibangun, kala itu berpatroli di Sungai Yangtze di Cina. Juga mengemban tugas penting dalam Pertempuran Shanghai pada awal Perang Sino-Jepang Kedua, lalu membantu pendaratan pasukan Jepang di bagian Selatan Cina. 20 November 1941, menjadi flagship Desron 3 yang termasyhur dibawah pimpinan Laksamana Shintaro Hashimoto.
Dan harus diakui, Sendai menjadi tulang punggung Armada Jepang yang ditakuti, berkat jasanya, kehokiannya dan...BERANI MATI
Saat Perang Pasifik pecah, Sendai mengawal transpor berisi Letjen Tomoyuki Yamashita dan Pasukan Tempur ke-25 Jepang yang menginvasi Malaya. Pukul 23:45 pada 7 Desember 1941, Sendai beserta Desron 3 (Ayanami,Isonami, Shikinami dan Uranami) membombardir Kota Bharu, Malaya. Lalu diserang oleh 7 Bomber RAAF Hudson, yang mengkaramkan salah satu transpor dan merusak 2 lainnya.
Lusanya, kapal selam I-65 sempat mengetahui posisi Armada Z Royal Navy (Kapal tempur Royal Navy HMS Prince of Wales, kapal tempur penjelajah HMS Repulse beserta 4 perusak). Sinyal jelek dan informasi yang salah membuat Air Flotilla ke-22 yang bermarkas di Indochina menghabisi Armada Z keesokan harinya.
19 Desember 1941, di sekitar Kota Bahru di Laut Cina Selatan, kapal selam Belanda HNLMS O 20 sempat mengetahui posisinya beserta 39 transpor tujuan Malaya. Malamnya, kapal selam Belanda tsb karam oleh perusak Uranami setelah diserang sejumlah depth charge dari Armadanya (dan pesawat pengintainya Sendai).
Sendai melakukan 3 misi transpor konvoi menuju Malaya, hingga yang ke-4 pada 10 Januari 1942, sempat diserang oleh kapal selam AS Seadragon bersyukur torpedonya nyasar. Dan pada ke-5, sempat terhalang oleh perusak HMS Thanet dan HMAS Vampire, namun berkat Shirayuki dan Sendai, Thanet karam dan Vampire dengan selamat balik ke Singapura.
Dari Februari hingga Maret, Sendai membantu pendaratan pasukan Jepang di Sumatra dan menyisir Selat Malaya. Akhir Maret mendaratkan Pasukan Divisi Infanteri IJA ke-18 di Pelabuhan Blair, Kep. Andaman. Akhir April balik ke Sasebo untuk diperbaiki.
Juga sempat berpartisipasi dalam Pertempuran Midway pada 29 Mei 1942, walau tanpa aksi satupun. Begitu juga dengan Operasi di sekitar Laut Hindia yang pupus usai pendaratan Amerika di Guadalcanal.
8 September, Sendai membombardir Tulagi, 4 hari berselang bersama perusak Shikinami, Fubuki & Suzukaze membombardir Lanud Henderson, Guadalcanal. Juga berpartisipasi dalam 2 Pertempuran Laut Guadalcanal. Dimana yang kedua lolos dari tembakan maut 16 inci dari kapal tempur USS Washington.
25 Februari 1943, ditugaskan ke Armada ke-8 pimpinan Laksamana Gunichi Mikawa, diperbaiki cukup lama hingga Sendai baru kembali berlaga pada 25 Juni 1943 tentu dengan hadirnya 2 senjata penangkis udara 25mm dan sebuah radar udara tipe 21. Mulai 7 Juli, Laksamana Baron Matsuji Ijuin mengkomandani Desron 3. Bulan berikutnya hanya membantu memperkuat pasukan Jepang disekitar Buin, Papua Nugini dan Shortland.
18 Juli 1943, sekitar Kolombangara, diserang oleh sejumlah pembom torpedo Grumman TBF Avenger dari Guadalcanal dan lusanya oleh pembom sedang North American B-25 Mitchell tapi lolos, dan paling greget pembom berat Consolidated B-24 Liberator pada 1 November 1943.
Besoknya pada 2 November 1943, dalam Pertempuran Teluk Empress Augusta, Armada Jepang menghadapi Task Force 39 kala berusaha memperkuat pasukan yang ada di Bouganville.
Kala Shigure mengetahui posisi musuh dan meluncurkan 8 torpedo ke musuhnya, ia bertabrakan dengan Shigure. Sendai menyadari satu hal yang membuat kita syok, ia langsung terbakar dan karam oleh tembakan 6 inci yang terarah dengan bantuan radar oleh seluruh ke-empat penjelajah Sekutu. 236 kru selamat, namun Kapten Shoji beserta 184 kru kapal tenggelam bersama kapalnya...
3 November 1943, Laksamana Ijuin dan 75 kru Sendai kembali diselamatkan oleh kapal selam Jepang RO-104.
Sendai dihapus dari daftar militer pada 5 Januari 1944.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_cruiser_Sendai , http://line.me/ti/p/%40jcv1198d