Pada kehidupan sehari-hari, sebenarnya mata melihat suatu gambar dengan sedikit berbeda karena kita mempunyai 2 buah mata yang berjarak beberapa cm diantara keduanya. Seandainya kita menaruh jari di depan hidung maka kita tetap dapat melihat segalanya dibelakang jari tersebut. Jadi bagaimanapun kita menaruh jari untuk menutupi mata kita, maka kita tetap dapat melihat dengan mata yang lain. Otak mempunyai kemampuan untuk memperkirakan suatu jarak berdasarkan perbedaan antara pandangan mata kiri dan kanan. prinsip yang sama diciptakan untuk menghasilkan efek 3D.
Kaca mata 3D (polarized, Anaglyph dan LCD shutter) semua dirancang agar mata kiri dan kanan dapat melihat sesuatu yang berbeda. Beberapa teknologi 3D memerlukan proyektor dan layar khusus agar efek 3D dapat memberikan efek 3D dengan baik dan beberapa teknologi ini juga diterapkan pada TV LCD / LED 3D serta Proyektor Home Theater untuk penggunaan rumahan.
Jenis-jenis kacamata 3D
1. Kacamata 3D Anaglyph
Kacamata 3D Anaglyph atau kaca mata Red Cyan adalah kaca mata yang digunakan pada film 3D versi generasi awal. Disini lensa merah akan memfilter sinar merah sedangkan lensa Cyan akan memblok warna cyan (warna biru kehijau-hijauan).
2. Polarized 3D Glasses
Kaca mata ini bersifat Pasif, artinya tidak ada daya atau baterai pada kacamata tersebut. Bioskop dan beberapa TV 3D serta Kaca mata polarisasi 3D bekerja dengan cara yang hampir sama seperti polarisasi pada sun glasses yang memblok sinar matahari.
3. RealD 3D
Teknologi 3D ini yang paling umum digunakan pada bioskop-bioskop di dunia untuk memutar film-film 3D. RealD 3D menggunakan polarisasi cahaya sirkular dengan kacamata polarisasi sehingga mata kiri dan kanan akan melihat gambar yang “sedikit berbeda”. Dengan menggunakan polarisasi sirkular maka penonton dapat menggerakan kepala kekiri dan kekanan dan melihat layar secara natural tanpa harus kehilangan efek 3D.