Posted by : vino
Senin, 01 Januari 2018
Shimushu (#占守) adalah kapal pertama dari kelasnya. Shimushu merupakan
kapal patrol escort atau 海防艦 (Kaiboukan, coastal defense ship). Namanya diambil dari
Pulau Shimushu yang dulunya wilayah Jepang sebelum Perang Dunia Kedua. Pulau
tersebut terletak di Kepulauan Kuril dan tepat di bawah Semenanjung Kamchatka
yang merupakan wilayah Rusia.
Kaiboukan sendiri dibuat oleh IJN dengan tujuan sebagai
kapal multi fungsi. Kaiboukan berfungsi sebagai kapal patrol, kapal escort
konvoy, serta minesweeper. Karena fungsi tersebut Kaiboukan tidak terlibat
secara langsung dalam peperangan terutama di garis depan. Ukuran kaiboukan
sendiri umumnya lebih kecil dari kapal perusak atau destroyer (駆逐艦,
Kuchikukan) dan memiliki laju yang lebih lambat.
Shimushu sendiri selama perang Dunia Kedua tidak terlibat
langsung di garis depan dan lebih banyak terlibat dalam escort convoy. Ia
membantu pendaratan Divisi 55 Infantry IJA ke Thailand pada akhir 1941. Ia juga
menemukan bangkai kapal dari kapal jelajah tempur HMS Repulse dengan sonarnya
dan menjadi kapal pertama yang mampu menemukan bangkai kapal yang tenggelam.
Shimushu juga terlibat dalam Konvoi HI-40. Pada konvoi
tersebut 6 kapal oiler dikawal sendiri olehnya. Konvoi ini dikenal sebagai
bencana karena 6 kapal tersebut ditenggelamkan oleh USS Grayback dan USS Jack.
Setelahnya IJN mengadakan konvoi dalam ukuran yang lebih besar dan menugaskan
lebih dari satu kapal untuk mengawal konvoy tersebut.
Pada akhir 1944 Shimushu ditorpedo oleh USS Haddo dan harus
diperbaiki hingga awal 1945. Setelah perang usai, ia bertugas dalam misi
repatriasi. Kemudian ia dijual ke Rusia dan berganti nama menjadi EK-37 sebelum
menjadi PM-25 dan PM-74. Pada tahun 1959 PM-74 dipreteli setelah decomission.